Pendahuluan
Pada
akhir tahun 1960-an, semakin terakumulasi bukti-bukti yang menunjukkan bahwa
hipotesis membran unit tidak cukup untuk menjelaskan sifat dinamis protein
membran, walaupun hipotesis tersebut sesuai dengan distribusi yang sudah
diketahui dari lipid membran. Tahun 1972, sebuah hipotesis struktur membran
baru dikembangkan oleh Singer dan Nicholson. Hipotesis yang dikenal sebagai
model mosaik cair tersebut memandang membran sebagai sebuah lapisan ganda
fosfolipid cair, dengan protein-protein yang terselip ke dalamnya dengan
berbagai cara (suatu mosaik), bukan sebuah lapisan yang tak putus.
Protein-protein yang terasosiasi dengan permukaan eksterior atau interior
mosaik lipid disebut protein ekstrinsik.
Membran sel merupakan membran yang paling luar baik pada sel
prokariot maupun pada sel eukariot. Fungsi
membran adalah memelihara
isi sel dari pencampuran bebas dengan molekul di luar sel sebagai penghubung
sel dengan lingkungan luarnya, karena membran sel merupakan salah satu penyusun
sel yang memisahkan bagian dalam sel dengan lingkungan luar sel. Selain fungsi
tersebut, membran sel juga sangat berperan dalam trasportasi seluler suatu ion
atau molekul. Membran sel tersusun oleh beberapa molekul, diantaranya adalah
lipid, protein, dan karbohidrat. Masing-masing dari molekul tersebut mempunyai
fungsi, peranan, serta komponen molekul yang berbeda masing-masing.
Terkait
dengan struktur dari membran plasma, mengalami perkembangan dari tahun 1917 hingga
tahun 1972, perkembangan terakhir yang sampai sekarang masih menjadi acuan
yaitu tentang fluid mozaic model yang menerangkan bahwa membran sel
tersusun atas dua lapis fosfolipid (fosfolipid bilayer), dimana ujung
permukaan suatu lipid yang bersifat hidrofobik bersembunyi pada bagian interior
lipid dua lapis dan ujung permukaan hidrofilik menghadap ke permukaan dua sisi
membran plasma (baik yang menghadap ke interior sel maupun ke lingkungan luar
sel).
Termodinamika dan
Struktur Membran Sel
Membran Sel
atau biasa disebut juga dengan membran plasma merupakan lapisan paling luar
dari sel yang bertugas melindungi sel secara keseluruhan dari interaksi dengan
lingkungan luar, menjaga segala aktivitas yang terjadi di dalam sel, dan
menyeleksi transportasi makanan dari luar ke dalam sel.
Untuk lebih
mudahnya dalam memahami struktur membran sel maka bisa diamati dengan model mosaik cair atau model mosaik
fluida. Dengan menggunakan model mosaik cair tersebut maka akan didapatkan
bahwa sebenarnya struktur membran sel terdiri dari gabungan senyawa lemak
(lipid) dengan senyawa protein yang disebut dengan lipoprotein.
Jika diamati
senyawa kimia lipoprotein yang merupakan penyusun dari membran sel juga terdiri
dari beberapa bagian lagi yaitu protein, lipid, dan protein trilaminer
layer. Sedangkan molekul-molekul penyusun struktur membran sel akan
membentuk lapisan fosfolipid rangkap atau lapisan ganda fosfolipid yang dikenal
dengan istilah fosfolifid bilayer. Lapisan fosfolifid pada struktur membran sel
ini mengandung protein-protein membran, yaitu protein integral yang terbenam
dan protein periferi yang menempel.
Struktur
membran sel sangat unik, fosfolipid misalnya memiliki dua bagian yaitu
bagian kepala yang terbentuk dari senyawa fosfat dan bagian ekor yang terbentuk
dari senyawa asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Fosfat dan asam lemak
memiliki sifat yang berbeda jika fosfat bersifat hidrofilik (larut
dalam air) maka asam lemak bersifat hidrofobik (tidak larut dalam
air).
Struktur
membran sel seperti diatas memungkinkan transport zat yang bersifat transport
aktif dan transport pasif. Transport aktif pertama kali di kemukakan oleh Rossenberg,
yaitu merupakan perpindahan molekul melawan gradien kosentrasi dari kosentrasi
rendah ke kosentrasi tinggi sehingga proses transport aktif ini memerlukan
energi. Energi di dapat dari beberapa protein seperti channel protein dan
carrier protein. Transport aktif ini bisa dibedakan menjadi pompa ion,
kotranspor,endositosis,dan,eksositosis.
Transport pasif merupakan kebalikan dari proses transpot aktif, pada transport pasif perpindahan zat melalui membran sel tidak memerlukan energi. Transport pasif ini bersifat spontan contohnya adalah peristiwa osmosis dan difusi. Osmosis adalah proses perpindahan pelarut melalui membran selektif permeabel hipotonik (kosentrasi tinggi) ke hipertonik (kosentrasi rendah). Sedangkan difusi adalah perpindahan zat dalam pelarut dari kosentrasi tinggi ke tempat yang kosentrasinya rendah
Transport pasif merupakan kebalikan dari proses transpot aktif, pada transport pasif perpindahan zat melalui membran sel tidak memerlukan energi. Transport pasif ini bersifat spontan contohnya adalah peristiwa osmosis dan difusi. Osmosis adalah proses perpindahan pelarut melalui membran selektif permeabel hipotonik (kosentrasi tinggi) ke hipertonik (kosentrasi rendah). Sedangkan difusi adalah perpindahan zat dalam pelarut dari kosentrasi tinggi ke tempat yang kosentrasinya rendah
Beberapa Sifat Komponen Membran
Semua membran
disusun dari lemak dan protein
di mana setiap komponen diikat oleh ikatan nonkovalen. Selain lemak dan protein, membran sel juga mengandung karbohidrat. Rasio antara lemak dan
protein bervariasi bergantung tipe membran seluler misalanya antara membran pasma
dan retikulum endoplasma atau pun tipe organisme
misalnya antara prokariot dan eukariot.
Sebagai membran mitokondria
memiliki rasio protein/lemak yang tinggi dibandingkan membran plasma pada sel darah merah.
Lipid pada membran
tersusun atas fosfolipid (lemak yang bersenyawa dengan fosfat). Fosfolipid merupakan lipid yang jumlahnya paling melimpah
dalam sebagian besar membran. Kemampuan fosfolipid
untuk membentuk membran disebabkan oleh struktur molekulernya. Fosfolipid merupakan suatu molekul
amfipatik yang berarti bahwa molekul ini memiliki daerah hidrofilik maupun
daerah hidrofobik. Sebagian besar membran
mengandung fosfat, Molekul fosfat ini bersifat hidrofilik (dapat mengikat air) sedangkan
molekul lemak bersifat hidrofobik (tidak dapat mengikat air)
Komponen lemak lain adalah kolesterol di mana pada hewan
tertentu dapan mencapai 50% dari molekul lemak yang terdapat pada membran
plasma. Kolesterol tidak
terdapat pada sebagai besar membran plasma tubuhan dan bakteri.
Lipid
yang terdapat pada selaput dapat diekstrak dengan kloroform, eter dan benzene.
Dengan menggunakan kromatografi lapis tipis dan kromatografi gas, dapat
diketahui komposisi lipid pada
selaput sel. Lipid yang selalu
dijumpai adalah fosfolipid, sfingolipid, glikolipid dan sterol. Kolesterol
merupakan lipida terbanyak yang menyusun selaput sel.
Peran
karbohidrat
membran dalam pengenalan sel dengan sel kemampuan sel untuk membedakan
tipe-tipe sel yang bertetangga, bersifat krusial bagi fungsi organisme.
Misalnya, penting untuk memilah-milah sel menjadi berbagai jaringan dan organ
dalam embrio hewan.
Pengenalan sel dengan sel juga menjadi dasar penolakan sel asing (penolakan
organ cangkokan atau transplantasi) oleh sistem kekebalan. Karbohidrat pada
membran biasanya merupakan rantai pendek bercabang yang tersusun kurang
dari 15 unit gula sebagjan diantaranya berikatan kovalen dengan lipid,
membentuk molekul yang disebut glikolipid (glycolipid
). Akan tetapi sebagian besar karbohidrat berikatan kovalen dengan protein,
membentuk glikoprotein.
Protein membran tersusun atas
glikoprotein atau protein yang bersenyawa dengan karbohidrat. Bergantung pada
tipe sel dan organel tertentu dalam sel, membran memiliki 12 sampai lebih dari
50 macam protein berbeda. Protein ini tidak disusun secara acak tetapi setiap
lokasi dan orientasinya disusun pada posisi relatif tertentu pada lipid
bilayer. Protein pada membran tidak simetris yakni bagian luar membran dan
bagian dalam membran tersusun berbeda. Posisi seperti ini memungkinkan membran
sebelah luar beriteraksi dengan dengan ligan sektraseluer seperti hormon dan
faktor pertumbuhan sedangkan bagian dalam dapat berinteraksi dengan molekul
sitoplasma seperti protein G atau protein kinase. Terdapat dua lapisan utama
protein membrane.
Protein integral
adalah protein yang berpenetrasi kedalam lipid bilayer. Protein ini dapat
menembus membran sehingga memiliki domain pada sisi ekstra seluler dan
sitoplasmik dari membran. Protein integral umumnya merupakan protein
transmembran, dengan daerah hidrofobik yang seluruhnya membentang sepanjang
interior hidrofobik membrane tersebut. Daerah hidrofobik protein integral
terdiri atas satu atau lebih rentangan asam amino nonpolar, yang biasanya
bergulung menjadi helix a. pada ujung hidrofilik molekul ini dipaparkan
kelarutan aqueous pada kedua sisi membrane.
Protein
periferal sama sekali tidak tertanam dalam
bilayer lipid. Seluruhnya berlokasi dibagian luar dari lipid bilayer, baik itu
di permukaan sebelah ekstraseluler maupun sitoplasmik dan berhubungan dengan
membran malalui ikatan non kovalen. Protein ini merupakan angota yang terikat
secara longgar pada permukaan membran, sering juga pada bagian protein integral
yang dibiarkan terpapar. Protein pada membran menentukan sebagian besar fungsi
spesifik membran.
Lipid anchor
protein terdapat disebelah luar lipid bilayer
tetapi berikatan secara kovalen dengan molekul lemak yang terdapat pada lipid
bilayer.
Protein membran plasma memiliki fungsi yang sangat
luas antara lain sebagai protein pembawa (carrier)
senyawa melalui membran sel, penerima isyarat (signal) hormaonal dan meneruskan
isyarat tersebut ke bagian sel sendiri atau sel lainnya. Protein selaput plasma
juga berfungsi sebagai pengikat komponen sitoskeleton dengan senyawa-senyawa
ekstraseluler. Protein-protein permukaan luar memberikan cirri individual sel
dan macam protein dapat berubah sesuia dengan diferensiasi sel. Protein-protein
pada membran sel banyak juga yang berfungsi sebagai enzim terutama yang
terdapat pada selaput mitokondria, retikulum endoplasma dan kloroplas. Sebagai
contoh, senyawa-senyawa fosfolipid membran plasma disintesis oleh enzim-enzim
yang terdapat pada membran retikulum endoplasma.
Protein membran sel memiliki kemampuan bergerak,
sehingga dapat berpidah tempat. Perpindahan berlangsung ke arah lateral dengan
jalan difusi. Namun tidak semu protein mampu berpindah tempat. Beberapa jenis
protein integral tertahan dalam selaput oleh anyaman molekul-molekul protein
yang berada tepat di bawah permukaan dalam selaput plasma. Anyaman ini
berhubungan dengan sitoskelet atau rangka sel.
Struktur fisiko-kima protein selaput sel kurang
diketahui, mengingat bahwa bentuknya sangat bervariasi. Berdasarkan kajian
mikroskopis dan teknik freeze fracture diketahui bahwa protein dalam selaput
sel berbentuk globular.
Model Mosaik Cair
Membran plasma terdiri atas lipid bilayer yang berada dalam keadaan
fluid dan dapat bergerak lateral dalam daerah membran struktur dinamis
interaksi yang sementara atau semipermanen.
Protein
terdistribusi secara mosaik yang berbeda dengan lipid partikel tidak membentuk
suatu lapisan yang kontinyu. Protein dapat melintasi membran fosfolipid, atau
berada di bagian tepi sel.
Tebal
membran sel berkisar 8,5 nm. Membran plasma terdiri atas (i) lapisan lipida
ganda, yang dikelilingi oleh protein globular. Protein globular ada yang
tertanam pada matriks membran dan ada yang terikat pada permukaan polar lipida,
(ii) Protein membran, berada dalam keadaan tersebar, bukan sebagai suatu
lapisan yang bersinambungan, (iii) Protein yang terikat pada permukaan polar
lipida disebut protein perifer atau protein ekstrinsik. Sedangkan protein yang
tertanam pada matriks atau menembus lapisan lipida disebut protein integral
atau protein intrinsik. (iv) Protein perifer dan integral yang berkaitan dengan
molekul gula disebut glikoprotein, sedangkan molekul lipida yang berikatan
dengan gula disebut glikolipida.
Beberapa Bukti Eksperimen Baru
Gagasan model cair
bermosaik protein yang dikenal dengan fluid mosaic model. Seperti
terkesan dari namanya, model membran ini mempunyaia dua karakteristik, yaitu
membran lipid bilayer cair yang di beberapa tempat dilengkapi dengan protein
membentuk mosaik. Dengan kata lain, tetap berpijak pada struktur
lipid bilayer yang sudah dikemukan seabad sebelumnya tetapi menambahkan adanya
molekul-molekul protein dengan sudut pandang yang sangat berbeda. Protein
globular tersebut tidak melapisi sisi luar membran melainkan tertanam menembus
membran, karena beberapa bagian dari molekul protein tersebut mempunyai
afinitas yang tinggi terhadap bagian dalam membran yang hidrofobik.
Penempatan protein dalam
struktur lipid bilayer bersifat revolusioner. Segera setelah itu, beragam
penemuan tentang protein membran bisa cocok dengan fluid mosaic model,
mulai dari protein integral sampai protein periferal membran. Dalam molekul
protein integral membran bisa ditemukan porsi molekul yang hidrofobik akan
tertanam di dalam membran sedangkan porsi molekul yang hidrofilik akan menjulur
baik ke sisi luar maupun dalam membran. Sedangkan pada molekul protein periferal
tidak ditemukan adanya porsi molekul yang bersifat hidrofobik. Hampir dalam
waktu yang bersamaan kemudian ditemukan kelompok protein membran yang ketiga
yang tidak termasuk jenis protein yang digunakan dalam membangun fluid
mosaic model, yaitulipid-anchored proteins. Kelompok protein
ketiga ini sebagian besar bersifat hidrofilik tetapi bisa membuat ikatan
kovalen dengan beberapa bagian fosfolipid.
Fosfolipid penyusun
membran tidak statis dan diam di satu tempat melainkan secara konstan bergerak
berpindah tempat, baik secara lateral (pindah dalam satu layer atau sejajar
dengan orientasi permukaan membran) maupun vertikal (pindah ke sisi layer yang
lain). Selain itu, beberapa komponen proteinnya juga secara kontinyu terus
bergerak secara lateral dan beberapa yang lain diam tidak berpindah tempat.
Kekuatan utama dari fluid
mosaic model adalah kemampuannya mengakomodasi berbagai sifat dan
fungsi membran sampai sekarang. Salah satunya adalah bisa menerangkan bahwa
setiap sel bisa saja mempunyai kandungan protein membran yang berbeda, dan
protein membran bisa menumpuk di satu lokasi sehingga membran terlihat menjadi
tebal.
Model Mosaik Cair dan Fungsi Membran Sel
Membran sel berfungsi
sebagai barier semipermeabel yang memungkinkan molekul yang berukuran kecil
dapat keluar masuk ke dalam sel. Hasil pengamatan mikroskop elektron terhadap
membran sel menunjukkan bahwa membran sel merupakan lipid bilayer. (disebut
sebagai fluid-mosaic
model). Molekul penyusun utama adalah fosfolipid, yang terdiri dari bagian
kepala yang polar (hidrofilik)
dan dua ekor nonpolar (hidrofobik).
Fosfolipid ini tersusun atas bagian nonpolar membentuk daerah hidrofobik yang
diapit oleh daerah kepela yang pada bagian dalam dan luar membran.
Fungsi Membran Sel
Kompartementalisasi
Membran plasma membagi protoplasma menjadi beberapa
kompartemen (ruangan). Membran sel membungkus seluruh protoplasma. Membran inti
memisahkan nukleoplasma dengan dari stoplasma. Selain itu selaput plasma
membagi sitoplasma menjadi beberapa kompartemen yang disebut dengan organel.
Adanya selaput ini pembatas ini sangat penting karena memungkinkan kegiatan
setiap kompartemen dapat berlangsung tanpa gangguan dari kompatemen lain namun
tetap dapat bekerja sama.
Barier selektif permeabel
Membran
sel mencegah pertukaran materi secara bebas dari satu sisi ke sisi lain pada
saat bersamaan. Membran plasma harus menjamin pertukaran molekul antara bagian
lur dan dalam pada saat yang tepat.
Transport molekul
Membran
plasma mengandung mesin transpor molekul dari satu sisi ke sisi lain yang
mencegah molekul dengan konsentrasi rendah masuk ke dalam sel daerah yang memeiliki
konsentrasi tinggi. Mesin ini memungkinkan sel mengakumulasi molekul
tertentu dalam konsentari yang lebih tinggi di bandingkan di sebelah luar.
Penghantaran signal
Membran
plasma memainkan peran penting dalam respon sel terhadap signal. Proses itu
disebut dengan penghantaran signal. Membran sel memiliki resptor yang
berkombinasi dengan molekul tertentu (ligan). Setiap sel berbeda memiliki
reseptor berbeda, yang mampu mengenali dan berespon terhadap ligan pada
lingkungan berbeda.
Interaksi interseluler
Membran
sel memperantarai interaksi antar sel pada organisme multiseluler. Membran sel
memungkinlkan sel mengenal satu sama lain, berikatan dan saling bertukar materi
dan informasi
Mekanisme Pengangkutan Melalui Membran Sel
Molekul
dan ion kecil bergerak melintasi membrane plasma dalam dua arah seperti gula,
asama amino dan nutrient lain memasuki sel, dan produk limbah metabolism
meninggalkan sel. Sel menyerap oksigen untuk respirasi seluler dan mengeluarkan
karbon dioksidal. Sel juga mengatur konsentrasi ion anorganiknya seperti Na+,
K+, Ca2+ dan Ca- dengan cara mebolak-balik arahnya dari satu arah ke arah
lainnya melintasi membrane plasma. Meskipun lalu lintas melalui membrane ini
padat membrane sel itu bersifat selektif permeable (membrane hanya dapat
dilewati oleh ion dan molekul polar tertentu), semipermeable (mudah dilewati
oleh molekul air) dan subtansi-subtansi tidak dapat melintasi rintangan
tersebut secara sembarangan. Sel tersebut dapat mengambil berbagai macam
molekul dan ion kecil dan menolak yang lainnya disamping itu
substansi-suubstansi bergerak melintasi membrane pada laju yang berbeda.
Model Mosaik Cair : Struktur dan Fungsi Membran Sel
Untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Biologi Sel dan
Molekuler
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.Si
O L E H
I MADE NUADA
NIM. 8136174014
Kelas: B-1 Dik Bio
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
PROGRAM
PASCA SARJANA
UNIVERSITAS
NEGERI MEDAN
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar